Loading...

ADMINISTRATOR Sabtu, 10 MEI 2025 992 Kali

Dari Film Pengepungan Bukit Duri sampai Sekolah SPG Budhaya Ibu The Khe King



Joko Anwar sutradara dari film Pengepungan Bukit Duri yang sampai saat jemari saya menekan touch keayboard masih tayang dibeberapa Bioskop XXI. Film Pengepungan Bukit Duri dirilis 1 April 2025. Film berbalut sejarah dengan tafsiran rasisme yang sangat liar dan brutal ini memotret kerusuhan rasisme tahun 2010 dan 2027 di Jakarta.

Penuh kata-kata umpatan dan adegan bengis Joko Anwar memberikan informasi sentiment rasis yang mengakar. Meski berlatar SMA Bukit Duri, Jakarta Timur film Pengepungan Bukit Duri bukan film anak SMA melainkan untuk orang Dewasa yang memiliki kecakapan berfikir.

Dibintangin Morgan Oey sebagai Erdwin Guru Tionghoa yang mengajar seni di SMA Bukit Duri. Erdwin berniat menjadi guru di sekolah anak-anak bungan tersebut untuk mencari anak kakanya. Kisah guru Erdwin di SMA Bukit Duri terjebak dalam sentiment rasisi dan kerusuhan rasisi Jakarta tahun 2027.

Menonton film Pengepungan Bukit Duri penonton dipacu andrenalinya dengan ritme yang tinggi serta emosi berfikir yang juga tidak stabil. Penonton akan mencoba menerka, apakah mungkin sentiment rasisi separah itukah ? ataukah ini hanya gambaran liar cara berfikir sutradara Joko Anwar.

Kita tinggalkan sejenak film Pengepungan Bukit Duri mari kita simak kisah memukai wanita Tionghoa yang memilih Sekolah Guru SPG Budhaya di tahun 1970-an. Akhir April 2025 di Kelurahan secara marathon dilaksanakan Musyawarah Pemilihan Ketua RW. Ibu The Khe King wanita Tionghoa bermarga The terpilih secara aklamasi sebagai Ketua RW.01 Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Taman sari, Jakarta Barat.

Pertemuan di Pos RW.01 mengkonfirmasi Bu Khe King lulusan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Budhaya tahun 1975. Sebuah sekolah yang beralamat di Jl. Matraman Raya, No.119, Jakarta Timur. Dikutip dari website resmi SMA Budhaya II Santo Agustinus, SPG Budhaya berdiri tahun 1968. Kebijakan Pemerintah tahun 1989 SPG Budhaya beralih fungsi menjadi SMU Budhaya II Santo Agustinus.

Sejak dirirkan SPG Budhaya dipimpin oleh M. Miswan, tahun pelajaran 1968 sampai dengan 1970, Petrus Hartojo, tahun pelajaran 1971 dan Dra. Maria Soemarjani, tahun pelajaran 1972 sampai dengan 1990/1991. Jakarta 8 Desember 1975, Ijazah kelulusan SPG Budhaya, Ibu The Khe King ditandatangi Kepala Sekolah Dra. Maria Soemarjani.

Obrolan pekan kemarin di warung Steak House Jl. Taman Sari X bersama Bu Khe King mencoba mengkonfirmasi kisah Bu Khe King bersekolah di Matraman pada awal 1970an. Ayah Bu Khe King bernama The A Soew adalah pengusaha Toko Mesin Jahit Sin Juhin, Toko Sepeda Kun Juhin dan pemilik 300 becak di Senen.

Rumah Bu Khe King beralamat di Jl. Senen Raya, No. 33, dibelakang Hotel Borobudur sekarang. Setiap hari Bu Khe King naik Bus Senen-Kampung Melayu ke Sekolah SPG Budhaya di Matraman Raya. Bu Khe King juga bercerita ikut les tambahan Matemtika rumah Guru Beding di Jl. Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur.

Bu Khe King mengkonfirmasi Jakarta yang relatif aman saat Beliau bersekolah di SPG Budhaya awal tahun 1970an. Dari Senen ke Matraman dan ke Rawamangun balik lagi ke Senen dengan bus angkutan umum selama bertahun-tahun tanpa ada gangguan atau perlakukan rasis.

Dahsyat kisah Bu Khe King wanita Tionghoa yang mencoba memilih sekolah guru di tahun 1970an. Kisah guru seni SMA Bukit Duri guru Erdwin di film Pengepungan Bukit Duri adalah imajinasi dari sutradara Joko Anwar. Barangkali kedepan dunia film kita harus juga mengambil kisah inspiratis yang berasal dari akar warga Jakarta. =AMR=


Kembali
© Taman Sari Jakarta, All Right Reserved.